Usulan Pakar Untuk Atlet di Olimpiade Paris, Antara Kualifikasi Ketat dan Strategi Wildcard

Atletik, Berita717 views

SPORT – Olimpiade Paris 2024 semakin dekat, 7 atlet telah memastikan diri lolos, namun perjuangan masih berlanjut bagi atlet lain yang berjibaku di babak kualifikasi. Djoko Pekik Irianto, pakar Manajemen Prestasi Olahraga dan Ketua KONI DIY, mengemukakan 5 usulan pakar untuk Atlet di Olimpiade Paris penting untuk memaksimalkan potensi atlet Indonesia.

1. Kerja Sama dan Dukungan Multipihak:

Djoko menekankan pentingnya kolaborasi antara atlet, pelatih, pemerintah, NOC Indonesia, dan KONI. Atlet dan pelatih diharapkan berlatih dengan disiplin dan ekstra keras, sementara pemerintah perlu menyediakan anggaran memadai dan membantu kelancaran di negara penyelenggara event kualifikasi. NOC Indonesia dan KONI harus memantau perkembangan atlet secara seksama, tak hanya sebatas evaluasi normatif, tapi hingga ke detail program latihan.

2. Pendanaan yang Cukup:

Dana yang memadai untuk latihan, peralatan, dan kebutuhan atlet merupakan faktor krusial. Dukungan finansial untuk ofisial yang mendampingi atlet juga tak boleh luput.

3. Komunikasi Efektif dengan Negara Penyelenggara:

Membangun komunikasi dengan duta besar negara penyelenggara event kualifikasi dapat membantu mempermudah urusan visa, bea cukai, dan hal-hal lain yang menunjang kelancaran atlet.

4. Melibatkan Pakar Psikolog:

Dukungan mental untuk meningkatkan mental toughness atlet sangatlah penting. Pelibatan psikolog secara intensif dapat membantu atlet mengatasi stres dan tekanan selama pertandingan.

5. Sistem Kontrol yang Mendalam:

Pemantauan program latihan atlet secara detail dan evaluasi yang berkelanjutan menjadi kunci untuk mengoptimalkan performa atlet.

Perjuangan Menuju Paris:

Saat ini, 7 atlet Indonesia telah lolos ke Olimpiade Paris 2024: Arif Dwi Pangestu (panahan), Diananda Choirunnisa (panahan), Rifda Irfanaluthfi (senam artistik), Desak Made Rita Kusuma Dewi (panjat tebing), Rahmad Adi Mulyono (panjat tebing), Fathur Gustafian (menembak), dan Rio Waida (selancar).

Sementara itu, dua atlet atletik, Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Elvina Naibaho, masih berjuang di babak kualifikasi. Zohri dan Odekta fokus meraih tiket melalui kualifikasi, meskipun peluang wildcard tetap diupayakan jika mereka tidak berhasil.

Strategi Wildcard:

Olimpiade Paris 2024 menyediakan 300 kuota wildcard untuk atlet yang tidak lolos kualifikasi. NOC Indonesia dan KONI perlu menyusun strategi yang matang untuk memanfaatkan peluang ini.

Djoko Pekik Irianto:

Djoko Pekik Irianto, pakar Manajemen Prestasi Olahraga dan Ketua KONI DIY, optimis bahwa Indonesia dapat meraih prestasi yang lebih baik di Olimpiade Paris 2024 dengan kerja sama dan persiapan yang matang. Usulan 5 poinnya diharapkan menjadi panduan bagi semua pihak yang terlibat dalam perjuangan atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Menuju Olimpiade Paris: Tantangan dan Peluang

Meskipun Djoko Pekik Irianto optimis, Olimpiade Paris 2024 bukan tanpa tantangan. Persaingan di Olimpiade semakin ketat, dan negara-negara lain juga melakukan persiapan yang matang.

Tantangan:

  • Kualifikasi yang Ketat: Banyak atlet dari berbagai negara berlomba-lomba untuk mendapatkan tiket ke Olimpiade.
  • Tekanan Psikologis: Bertanding di Olimpiade merupakan pengalaman yang menegangkan dan dapat memberikan tekanan psikologis bagi atlet.
  • Cedera: Cedera dapat menjadi hambatan besar bagi atlet dalam mencapai performa terbaik mereka.

Peluang:

  • Dukungan Pemerintah: Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmennya untuk mendukung atlet dengan meningkatkan anggaran untuk olahraga.
  • Pembinaan Atlet Muda: Pembinaan atlet muda yang berkelanjutan dapat melahirkan atlet-atlet potensial untuk masa depan.
  • Pengalaman Olimpiade Sebelumnya: Pengalaman Indonesia di Olimpiade sebelumnya dapat menjadi pembelajaran untuk meningkatkan prestasi di Olimpiade Paris 2024.

Dengan usulan pakar untuk Atlet di Olimpiade Paris perjalanan menuju kemenangan pasti lebih mudah. Walaupun tantangan lebih banyak akan tetapi dengan kerja sama, pendanaan yang memadai, komunikasi yang efektif, dukungan psikologis, dan sistem kontrol yang mumpuni, Indonesia dapat mengantarkan para atletnya meraih prestasi yang gemilang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *